Tanggapan Tentang Demo Tolak BBM dan Biaya STNK Naik, Mahasiswa Solo Blokade Jalan
Demo Tolak BBM dan Biaya STNK Naik, Mahasiswa Solo Blokade Jalan
Solo - Tidak kurang dari 300 mahasiswa di Solo melakukan aksi
menolak kenaikan harga BBM, pencabutan tarif dasar listrik (TDL) dan
pajak kendaraan. Mereka menggelar aksi dengan terus berusaha memblokade
Jalan Slamet Riyadi, Solo. Upaya blokade jalan baru berhasil dilakukan
di depan balai kota. Mereka sempat ribut dengan polisi yang berusaha
memadamkan kobaran api dari ban bekas yang dibakar.
Aksi gabungan
mahasiswa dari berbagai elemen itu digelar di Bundaran Gladag di Jalan
Slamet Riyadi, Solo, pada Senin (9/1/2017) siang. Dalam aksinya mereka
menyuarakan kekecewaan atas keputusan Pemerintah menaikkan harga BBM,
pencabutan TDL dan pajak kendaraan.
Keputusan itu selain dinilai tidak populis juga dinilai tidak tepat
diberlakukan di saat perekonomian lesu sehingga semakin menambah beban
rakyat. Selain itu Pemerintahan Jokowi - Kalla juga dinilai mengingkari
janji politiknya pada saat kampanye yang berjanji akan lebih
mengutamakan kepentingan rakyat.
Mereka bergantian berorasi
sambil menggelar sejumlah spanduk dan poster kecaman pada keputusan
menaikkan harga BBM, listrik dan pajak kendaraan. Mereka terus merangsek
maju ke tengah jalan sembari berusaha sedikit demi sedikit memperlebar
lingkaran massa aksi untuk menutup jalan.
Pengamanan aksi
langsung dipimpin oleh Kapolresta Surakarta, Kombes (Pol) Ahmad Luthfi.
Polisi terus berupaya menahan massa agar tidak menutup total seluruh
badan jalan dengan menurunkan tim negosiator. Upaya itu berhasil
menyisakan satu lajur jalan untuk lewat kendaraan roda empat, sedangkan
kendaraan roda dua dialihkan ke jalur lambat.
Foto: Muchus Budi R/detikcom
|
Massa mahasiswa kemudian berjalan kaki untuk melanjutkan aksi ke balai kota untuk menyuarakan aspirasi yang sama. Di depan balai kota mereka berhasil memblokade Jalan Sudirman dari arah selatan, sehingga polisi menutup arus lalu-lintas dari arah selatan. Kendaraan yang sempat terjebak oleh polisi diarahkan melawan arus dengan membuka pembatas jalan.
Keributan kecil sempat terjadi ketika polisi berusaha merangsek untuk memadamkan ban yang dibakar oleh massa di depan balai kota. Mahasiswa berusaha mempertahankan kobaran api namun akhirnya berhasil dipadamkan oleh polisi. Karena terus dihalangi, di akhir aksi mahasiswa justru memutuskan menutup pintu gerbang balai kota sebagai simbol tertutupnya hati nurani Pemerintah.
Kritik : Menurut saya sebagai mahasiswa dengan adanya kenaikan harga bbm
dan biaya stnk sangat memberatkan karena sebagian dari mahasiswa belum bekerja
dan masih bergantung kepada orang tua.Dengan adanya demo ini menimbulkan banyak
dampak negatif bagi masyarakat karna demo ini dilakukan di jalan secara anarkis
dan memblokade jalanan sehingga mengganggu pengguna jalan yang akan melintas di
jalan tersebut.
Saran :
Sebaiknya demo dilakukan secara tertib dan teratur agar tidak mengganggu
masyarakat dan pengguna jalan yang melintas.
Komentar
Posting Komentar