Manajemen risiko dan proyek
MANAJEMEN RISIKO PROYEK
Pendahuluan
Manajemen Risiko pada proyek meliputi langkah memahami
& mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin terjadi, mengevaluasi
bagaimana risiko ini mempengaruhi keberhasilan proyek, monitoring dan
penanganan risiko.
Ø Risiko
Risiko merupakan kombinasi dari probabilitas suatu
kejadian dan konsekuensi dari kejadian tersebut, dengan tidak menutup kemungkinan
bahwa ada lebih dari satu konsekuensi untuk satu kejadian, dan konsekuensi bisa
merupakan hal yang positif maupun negatif. Jenis-jenis risiko antara lain:
1)
Risiko operasional
Kejadian risiko yang berhubungan dengan operasional
organisasi mencakup risiko yang berhubungan dengan sistem organisasi, proses
kerja, teknologi dan sumber daya manusia.
2)
Risiko Finansial
Risiko yang berdampak pada kinerja keuangan organisasi
seperti kejadian risiko akibat dari fluktuasi mata uang, tingkat suku bunga
termasuk risiko pemberian kredit likuiditas dan pasar.
3)
Hazard Risk
Risiko yang berhubungan dengan kecelakaan fisik seperti
kejadian atau kerusakan yang menimpa harta perusahaan dan adanya ancaman
perusahaan.
4)
Strategic Risk
Risiko yang berhubungan dengan strategi perusahaan,
politik, ekonomi, peraturan dan perundangan.
Ø Manajemen Risiko
Manajemen Risiko pada dasarnya adalah proses menyeluruh
yang dilengkapi dengan alat, teknik, dan sains yang diperlukan untuk mengenali,
mengukur, dan mengelola risiko secara lebih transparan.
9.2.
Definisi manejemen Risiko
Risiko proyek (project risk) adalah suatu peristiwa
(event) atau kondisi yang tidak pasti (uncertaint), jika terjadi mempunyai
pengaruh positif maupun negatif pada tujuan proyek. Secara umum manajemen
risiko didefinisikan sebagai proses, mengidentifikasi, mengukur dan memastikan
risiko dan mengembangkan strategi untuk mengelola risiko tersebut.
Manajemen risiko proyek yang baik akan mampu memperbaiki
keberhasilan proyek secara signifikan. Manajemen risiko bisa membawa pengaruh
positif dalam hal memilih proyek, menentukan lingkup proyek, membuat jadwal
yang realistis dan estimasi biaya yang baik.
Ada tiga kunci yang perlu diperhatikan dalam manajemen
risiko agar bisa efektif:
1.
Identifikasi, analisis dan
penilaian risiko pada awal proyek secara sistematis dan mengembangkan rencana
untuk menanganinya;
2.
Mengalokasikan tanggungjawab
kepada pihak yang paling sesuai untuk mengelola risiko
3.
Memastikan bahwa biaya
penanganan risiko cukup kecil di banding dengan nilai proyeknya
9.3.
Toleransi Terhadap Risiko
Ada beberapa perilaku orang, individu a tau tim dalam
menghadapi risiko. Setidaknya ada 3 tipe bagaimana individu atau kelompok dalam
menghadapi risiko, yaitu penghindar risiko (risk avoider), netral dan pencari
risiko (risk seeker).
9.4.
Kepastian, Risiko dan
Ketidakpastian
Pengambilan keputusan secara umum bisa masuk ke dalam
tiga kategori. Yaitu, dalam keadaan pasti (certain), di bawah risiko (under
risk) dan dalam keadaan tidak pasti (uncertaint).
Kepastian
Dalam keadaan pasti, maka selalu ada strategi yang
dominan dibanding strategi yang lain.
Risiko
Pengambilan keputusan dalam keadaan di bawah risiko
(under risk), perlu menghitung kemungkinan laba dari nilai ekspektasi total
dari setiap strategi.
Ketidakpastian
Dalam ketidakpastian, tidak ad a nilai peluang yang
diketahui untuk masing-masing kondisi pasar. Setidaknya ada 3 kriteria untuk
memilih strategi terbaik dalam kondisi seperti ini:
1.
Hurwicz atau maximax,
memaksimasi profit yang maksimum. Ini adalah pilihan untuk para penganut risk
taker/ seeker.
2.
Wald, minimax, yaitu meminimasi
profit yang maksimum
3.
Savage, atau maximin, yaitu
berusaha meminimumkan regret (penyesalan) dari alternatif yang ada.
9.5.
Proses Manajemen Risiko
Proses yang dilalui dalam manajemen risiko adalah:
1.
Perencaan manjemen Risiko
Perencanan meliputi langkah memutuskan bagaimana
mendekati dan merencanakan aktifitas manajemen risiko untuk proyek. Yang
diperlukan untuk membuat perencanaan ini:
·
Kebijakan manajemen risiko
organisasi
·
Susunan peran dan tanggungjawab
·
Toleransi stakeholder terhadap
risiko
·
Template untuk rencana manaj
emen risiko organisasi
·
Work Breakdown Structure
2.
Identifikasi Risiko
Risiko adalah event yang jika dipicu akan menyebabkan
masalah. Karena itu, identifikasi risiko bisa dimulai dari identifikasi sumber
masalahnya, atau masalahnya sendiri. Identifikasi Risiko adalah rangkaian
proses pengenalan yang seksama atas risiko dan
komponen risiko yang melekat pada sua tu aktivitas atau
transaksi yang diarahkan kepada proses pengukuran serta pengelolaan risiko yang
tepat. Identifikasi Risiko adalah pondasi di mana tahapan lainnya dalam proses
Risk Management, dibangun.
3.
Analisis Risiko / kualitatif
Analisis Risiko adalah rangkaian proses yang dilakukan
dengan tujuan untuk memahami signifikansi dari akibat yang akan ditimbulkan
suatu risiko, baik secara individual maupun portofolio, terhadap tingkat
kesehatan dan kelangsungan proyek. Secara umum terdapat dua metodologi analisa
risiko, yaitu:
·
Kuantitatif; Analisa
berdasarkan angka-angka nyata (nilai finansial) terhadap besamya kerugian yang
terjadi.
·
Kualitatif; sebuah analisa yang
menentukan risiko tantangan organisasi di mana penilaian terse but dilakukan
berdasarkan intuisi, tingkat keahlian dalam menilai jumlah risiko yang mungkin
terjadi dan potensi kerusakannya.
Analisis
kualitatif dalam manajemen risiko adalah proses menilai (asssesment) impak dan
kemungkinan dari risiko yang sudah diidentifikasi.
4.
Analisis Risiko / kuantitatif
Analisa risiko secara kuantitatif adalah salah satu
metode untuk mengidentifikasi risiko kemungkinan kerusakan atau kegagalan
system dan memprediksi besarnya kerugian.
Analisis kuantitatif adalah proses menganalisis secara
numerik probabilitas dari setiap risiko dan konsekuensinya terhadap tujuan
proyek. Analisis ini biasanya mengikuti analisis kualitatif. Tahap-tahap
Analisa Risiko Kuntitatif:
·
Menentukan nilai informasi dan
asset baik secara tangible dan intangibel.
·
Menetukan estimasi kerugian
untuk setiap risiko yang teridentifikasi.
·
Melakukan analisa risiko.
·
Memperoleh risiko yang berpotensi
terjadi.
·
Memilih langkah-langkah atau
strategi penanganan (Safeguards) untuk setiap risiko.
·
Menentukan aksi untuk merespon
risiko yang ada (e.g. mitigasi, menghindar, menerima).
5.
Penanganan Risiko (Risk
Response Planning)
Risk response planning adalah proses yang dilakukan
untuk meminimalisasi tingkat risiko yang dihadapi sampai pada batas yang dapat
diterima. Secara umum teknik yan diterapkan untuk menangani risiko
dikelompokkan dalam beberapa kategori, yaitu:
·
Menghindari Risiko
·
Reduksi Risiko (mitigasi)
·
Menerima Risiko
·
Transfer Risiko
6.
Memonitor dan Mengendalikan
Risiko(Risk monitoring and control)
Langkah ini adalah proses mengawasi risiko yang sudah
diidentifikasi, memonitor risiko yang tersisa, dan mengidentifiksikan risiko
baru, memastikan pelaksanaan risk management plan dan mengevaluasi
kefektifannya dalam mengurangi risiko.
Tujuan dari monitoring risiko adalah memastikan apakah:
·
Respon terhadap risiko
dijalankan sesuai rencana
·
Tindakan untuk respon terhadap
risiko seefektif yang diharapkan atau respon baru perlu dikembangkan
·
Asumsi proyek masih valid
·
Risk exposure sudah berubah
7.
Yang Bertanggungjawab terhadap
Risiko
Tanggung jawab manajemen untuk menghadapi setiap risiko dan
memastikan rencana-rencana penanganan yang efektif diimplementasikan harus ditetapkan
dan direkam. Manajer yang bertanggungjawab disebut juga sebagai manajer risiko.
Dibawahnya Iagi ada yang disebut pemilik risiko yang bertanggungjawab dan
berwenang menangani risiko.
Komentar
Posting Komentar